Perayaan Misa di Gereja Katolik Cabosse Semne Sangha Republiue du Congo
Menerima berkat/doa dari Mgr Pius Datubara di Gereja Katedral Keuskupan Agung Medan
Perayaan Natal 2013 di Souanke Semne Sangha Republiue du Congo
Home » » "Manghirap sian na dao, Manjou sian na jonok" on ma Tangiang nang Pangidoanhu tu Tuhan i!

"Manghirap sian na dao, Manjou sian na jonok" on ma Tangiang nang Pangidoanhu tu Tuhan i!

#MJC
Sabtu, 02 September 2017
Saya menginjakkan kaki di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, tepatnya di Bandara Internasional Kuala Namo Deli Serdang Sumatera Utara.

Sekitar dibulan Oktober 2017 saya sudah resmi menjadi salah satu umat di Gereja Katolik Santo Yoseph Suka Maju Paroki Ratu Rosario Santa Maria Tanjung Selamat Keuskupan Agung Medan.
Saya memang bukanlah salah satu umat yang tergolong rajin hadir di perayaan ekaristi setiap minggunya ataupun pada perayaan hari besar lainnya, bahkan bisa dikatakan mungkin saya adalah salah satu yang paling sering tidak hadir di gereja. Hal itu disebabkan bahwa saya ini adalah seorang PENGACARA (Pengangguran Banyak Acara) dimana kegiatan saya setiap harinya kebanyakan disekitar kota Medan. Sedangkan tempat tinggal maupun tempat dimana saya terdaftar sebagai umat Katolik itu berada disekitar pinggiran kota Medan. Memasuki tahun 2019 saya mengikuti Perayaan ekaristi di Gereja Katolik Santo Yoseph Suka Maju hanya pada perayaan Rabu Abu yang lalu.

Walaupun kehadiran saya di Gereja Katolik Santo Yoseph Suka Maju tergolong jarang, rupanya ada juga orang yang memperhatikan saya dikala saya lagi ada waktu hadir pada Perayaan Ekaristi maupun Ibadah Sabda, bahkan sampai ingin tau siapa sebenarnya diri ini.
Hal ini saya ketahui setelah beberapa hari yang lalu bertemu seseorang yang mana sejak saya hadir di Gereja Katolik Santo Yoseph Suka Maju memperhatikan saya, menurut beliau itu ada hal yang berbeda dengan saya jika dibandingkan dengan Umat yang hadir dalam gereja tersebut.

Tidak seperti biasanya dimana pagi di minggu, 19 Mei 2019 ini bisa dikatakan saya termasuk umat lumayan lebih cepat hadir di gereja jika dibandingkan dengan umat yang lain. Tempat duduk yang biasanya dipenuhi oleh umat saat itu masih banyak yang belum terisi.
Setelah saya selesai berlutut dan berdoa saya kembali duduk dikursi yang tersedia, seperti biasanya saya selalu duduk dikursi bagian belakang. Oleh karena itu sebagian orang yang hadir belakangan bisa saya amati satu persatu sebelum mulai acara perayaan ekaristi itu.
Bisa dikatakan umat yang hadir di gereja ini "Selalu bersama pasangan masing-masing bahkan duduk bersama keluarga diantara pasangan suami istri dan anak-anaknya" sedangkan saya duduk seorang diri. 
Saat itu juga saya teringat dengan apa yang disampaikan seseorang beberapa hari yang lalu, saya memang berbeda dengan umat yang lain. 
Tampa tidak menyadari seketika itu juga air mata membasahi pipi ini.


Ya Tuhan Allah Bapa yang Maha Baik dan Maha Pengasih, saya bermohon kehadirat-Mu kiranya apa yang menjadi kekwatiranku saat ini akan menjadi awal kebahagian saya dimasa yang akan datang.
Minggu, 19 Mei 2019 adalah Minggu Paskah yang ke V (Lima) Injil Yohannes 13 : 31-33a,34-35. ( Yoh 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi )



Thanks for reading "Manghirap sian na dao, Manjou sian na jonok" on ma Tangiang nang Pangidoanhu tu Tuhan i!

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar